Teknologi Cloud
diperkirakan akan menyediakan sekitar 14 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2014
Pernyatan diatas merupakan salah satu penelitian yang dilakukan Microsoft dan IDC (Intenational Data Corporation) tentang efek dari perkembangan teknologi Cloud. Anda bisa saja memiliki pendapat berbeda karena bisa saja hal tersebut merupakan spekulasi. Namun jika melihat perkembangan Internet saat ini, secara tidak langsung kita sudah dapat merasakannya melalui penggunaan e-mail. Beberapa layanan e-mail bahkan menyediakan layanan dengan kapasitas file hingga 7,5 GB gratis. Keterbatasan media penyimpanan fisik tidak lagi menjadi alasan. Hal tersebut sesuai dengan latar belakang diciptakannya Cloud Computing.
Cloud Computing dewasa ini menjadi istilah yang sangat sering dijumpai dalam kehidupan Internet. Istilah ini jika diterjemahkan berarti komputasi awan. Secara harfiah memang cukup membingungkan untuk mendefinisikan Cloud Computing karena istilah tersebut merupakan metafora dari Internet yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Selain itu, Cloud Computing juga merupakan metode komputasi yang kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan.
Media storage berbasis Cloud Computing adalah model penyimpanan jaringan online yang menyimpan data pada penyimpanan virtualisasi yang umumnya diselenggarakan oleh pihak ketiga. Perkembangan berbasis Cloud ini sedikit menggeser keberadaan media storage fisik karena kemudahan mengakses tanpa dibebankan pada fisik medianya, hanya diperlukan networking lewat internet. Selain itu, kelebihan lain dari segi kemudahan, kepraktisan, efeisensi, dan efektivitas menjadi daya tarik tersendiri. Secara garis besar, kita dapat mengakses data yang kita simpan dimana saja dan kapan saja asalkan kita mendapatkan koneksi Internet.
Ide dari Cloud Computing berawal pada tahun 1960-an, saat Jhon McCarthy, pakar komputasi MIT yang juga dikenal sebagai salah satu pakar dibidang Artificial Intelligent, yang menyampaikan sebuah visi, " Suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik - seperti listrik dan air ". Ide tersebut sempat populer pada tahun 1960 sampai pertengahan 1990-an hingga akhirnya memudar. Pada tahun 2000, ide tersebut muncul kembali dalam bentuk baru sebagai application service provider, computer grid dan Cloud Computing.
Manfaat Teknologi Cluod
Kehadiran Cluod Computing secara nyata tentu memberikan kita perubahan terhadap cara kita bekerja dan beraktivitas. Adanya perubahan ini memberikan dampak tidak hanya secara positif, namun juga dampak negatif. Alasannya, mempercayakan bisnis suatu perusahaan pada Cloud Computing merupakan suatu langkah strategis yang memiliki resiko. Faktor keamanan yang ekstra serta daya tahan yang tinggi sangat diperlukan. Dengan melangkah ke Cloud Computing, jaringan teknologi komputasi kita berada di area eksternal yang memungkinkan pengaksesan oleh siapa saja jika tidak dilengkapi proteksi. Namun demikian, dampak positif yang dihasilkannya jauh lebih besar. Berikut ini beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam memanfaatkan Cloud Computing :
-
Cost ManagementDengan kendala awal yang telah teratasi, yaitu menyiapkan dengan mengeluarkan modal untuk membangun infrastruktur, seperti yang di jelaskan sebelumnya, tahap pembangunan infrasrtuktur ini dapat kita lewati. Dengan demikian, biaya pengadaan dan perawatan yang cukup besar dapat diminimalisasi. Dengan adanya Cloud Computing, kita juga tidak dihadapkan dengan beban biaya untuk membayar lisensi atas software yang kita instal dan kita gunakan dan tersedia di awan. Hal ini pula yang menjadi kelebihan dari sistem Cloud karena suatu aplikasi yang dijalankan tidak harus menggunakan sistem operasi, versi, maupun spesifikasi hardware yang sama dengan yang Anda gunakan.
-
Business CollaborationSuatu bisnis dapat berjalan lebih mudah dan cepat karena semua telah terkoneksi satu sama lain. Sebagai contoh, bisnis yang berkaitan dengan perjalanan seperti maskapai penerbangan, hotel, car rental, restoran dan bank dapat saling berkolaborasi sehingga mempermudah pelanggan untuk merencanakan sebuah perjalanan. Pelanggan tidak perlu lagi menghubungi satu persatu hal yang berkaitan dengan perjalanannya. Pelanggan cukup menentukan jadwal dan tujuan perjalanan serta kriteria atau nama pesawat terbang, hotel, dan restoran yang diinginkannya, semuanya akan secara otomatis diatur.
-
Efficiency and CreativityCloud tidak hanya transformasi, tetapi juga mendatangkan peluang baru, misalnya pelayanan jasa secara Cloud. Dengan Cloud, kita bisa lewati tahap awal, yaitu modal untuk membangun infrastruktur. Kita dapat mengalokasikan dana yang kita miliki untuk difokuskan pada segi operasional. Penerapan sistem Cloud mungkin berakitan pada pengurangan karyawan IT di area infrastruktur sebuah perusahaan, tetapi dapat membuka peluang lain untuk posisi lain yang berhubungan dengan Cloud seperti penanggung jawab hubungan antar vendor atau bahkan melahirkan banyak Cloudpreneur baru. Perusahaan yang mengadopsi Cloud dapat dengan mudah menjual produk atau jasanya keseluruh dunia. Inilah alasan banyak bermunculan Cloudpreneur muda yang kaya dengan lebih mudah dan cepat dari sebelumnya.TransisiTeknologi berkembang secara evolutif. Teknologi dapat dikatakan memiliki fase perubahan munuju sesuatu yang lebih baik. Beberapa teknologi terdahulu mulai banyak yang tidak digunakan lagi dan tergantikan dengan teknologi terbaru. Namun, bagaimanapun juga, teknologi terdahulu memegang peran penting bagi terciptanya teknologi baru. Melihat fakta tersebut, maka akan timbul pertanyaan, " Akankah media storage berbasis Cloud bergeser keberadaan media storage fisik ? ". Hal ini tergantung perkembangan kebutuhan terhadap media storage dan faktor penyempurnaan penyedia sistem Cloud, terutama dari segi kepercayaan dan keamanan terhadap user-nya.Jika perkembangan Cloud menjadi lebih baik dari segi sistem atau infrastrukturnya, keberadaan media storage secara fisik akan berkurang namun tidak akan menghilangkan keberadaannya. Alasannya, secara teoretis, teknologi Cloud hanya mengompresi dan menampung keberadaan sistem, baik dalam storage, maupun operating sistem dalam sebuah server yang tentunya memerlukan media storage secara fisik.Sebagai negara dengan user internet terbesar ke-5 di dunia, tampaknya para pelaku teknologi informasi di Indinesia sudah harus mempersiapkan diri dengan mulai mengembangkan layanan-layanan berbasis Cloud . Pasalnya, tidak semua wilayah di Indonesia terjangkau oleh akses internet yang menjadi komponen utama Cloud Computing. Selain itu, peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator sangat diperlukan agar sistem ini dapat terwujud.
0 comments